Kisah Pahit: Kepala Bayi Terpisah dari Tubuhnya Saat Lahir di Puskesmas Bangkalan

Tragedi tragis terjadi di Puskesmas Kedungdung, Bangkalan, Jawa Timur. Mukarromah (25), seorang ibu yang sedang melahirkan, harus menghadapi kehilangan yang tragis saat bayinya lahir. Kepala bayinya terputus dan tertinggal di dalam rahimnya.

Awalnya, Mukarromah merasakan sakit perut yang mengindikasikan proses persalinan. Dengan cepat, ia mendatangi bidan untuk mendapatkan perawatan. Namun, kondisi bayinya diketahui lemah dan posisinya sungsang. Bidan menyarankan Mukarromah untuk dirujuk ke rumah sakit, namun menganggap bahwa persalinan bisa dilakukan di puskesmas karena pembukaannya telah mencapai empat.

Sayangnya, proses persalinan tidak berjalan seperti yang diharapkan. Komplikasi terjadi, dan kepala bayi terputus saat proses persalinan. Mukarromah, dengan air mata mengalir, menyaksikan kejadian yang menghancurkan itu.

“Kami tidak tahu harus berkata apa. Saya hanya ingin bayinya selamat,” ujar Mukarromah dengan suara terisak-isak, mengungkapkan kepedihan yang mendalam. Dikutip dari Indozone.com pada Senin (14/3)

Langkah selanjutnya, Mukarromah dirujuk ke RSIA Glamour Husada, Bangkalan, untuk operasi pengangkatan kepala bayi yang tertinggal. Sementara Mukarromah hanya berharap agar bayinya selamat, keluarganya telah melaporkan kejadian ini ke polisi dan bersiap untuk menuntut pihak puskesmas atas kelalaian yang diduga menjadi penyebab kematian bayi tersebut.

Tindakan
Terkait tragedi ini, kami telah melaporkannya ke pihak kepolisian dan kami berharap ada penyelidikan yang mendalam. Kami akan menuntut pihak puskesmas atas kelalaian yang telah menyebabkan kematian bayi kami,” tandas seorang anggota keluarga Mukarromah, menegaskan langkah mereka untuk mencari keadilan.

Meskipun demikian, penyebab pasti dari kejadian tragis ini belum terungkap. Pihak RSIA Glamour Husada masih melakukan pemeriksaan mendalam.

Kejadian ini telah menimbulkan tanda tanya besar tentang standar pelayanan kesehatan di puskesmas di seluruh Indonesia. Masyarakat menuntut transparansi dan keadilan dalam memastikan keamanan proses persalinan dan kualitas layanan kesehatan untuk ibu dan bayi.